Posted by : Unknown Jumat, 22 November 2013

FRANCHISE LUAR NEGERI YANG BERHASIL DI INDONESIA (BASKIN ROBBINS)




NAMA KELOMPOK:
M. Rafsanjani               (26213070)
Roro Thias Indriani       (28213086)
Syifa Fauziah                (28213764)

LATAR BELAKANG
Baskin-Robbins adalah rantai global perusahaan es krim yang didirikan oleh Burt Baskin dan Irvine Robbins pada tahun 1953, dari penggabungan perusahaan masing-masing es krim, di Glendale, California. klaim untuk menjadi terbesar di dunia es krim waralaba, dengan lebih dari 5.800 lokasi, 2.800 di antaranya berada di Amerika Serikat. Baskin-Robbins menjual es krim di lebih dari 30 negara, termasuk Nepal, Kanada, Jepang, Meksiko, Republik Dominika, Kolombia, Bahrain, Inggris, Rusia, Mesir, arab saudi, Uni Emirat Arab, Australia, Filipina, Thailand,Indonesia, Malaysia, Cina, Bangladesh, Korea Selatan, India, sri Lanka, Massachusetts.


Perusahaan es krim Baskin-Robbins dimulai sebagai usaha yang terpisah dari Burt Baskin dan Irvine Robbins, memiliki Es Krim Burt Shop dan Cream Snowbird Es masing-masing. Ice CreamSnowbird menampilkan 21 rasa, sebuah konsep baru untuk waktu. Ketika perusahaan yang terpisah bergabung pada tahun 1953, konsep ini berkembang menjadi 31 rasa.
Baskin-Robbins dikenal dengan slogan mereka "31 rasa" (yang ditampilkan dalam logo, dalam warna pink). Ide untuk memiliki begitu banyak datang dari biro iklan Carson-Roberts (yang kemudian menjadi Ogilvy & Mather) pada tahun 1953, bersama dengan slogan "Hitung Flavors Dimana jumlah rasa.." Hal ini juga lebih dari 28 rasa kemudian terkenal yang ditawarkan di restoran Howard Johnson. Selain itu, nomor 31 terpilih sehingga pelanggan bisa memiliki rasa yang berbeda setiap hari setiap bulan. Burt dan Irv juga percaya bahwa orang harus dapat rasasampel sampai mereka menemukan satu mereka ingin membeli - maka sendok merah muda ikon kecil.
Pada tahun 1953, agen periklanan lokal bernama Carson /Roberts menyarankan pendiri perusahaan es krim Baskin Robbins (Burton "Burt" Baskin and Irvine "Irv" Robbins ) agar memiliki identitas dan image di bawah nama Baskin-Robbins 31 Ice Cream. Mereka memasukkan logo "31®" untuk mewakili satu rasa dalam satu hari sepanjang satu bulan. Sedangkan polkadot berwarna pink (cherry) dan brown (cokelat) mengingatkan kepada badut, carnival, dan keceriaan. Mereka menggunakan kesan kartun untuk membuat rasa es krim mereka yang khas lebih hidup dengan menyorot nama dan komposisi es krim yang lezat. Dengan branding ini, sendok pink Baskin Robbins tercipta dengan kepercayaan bahwa siapapun dapat mencicipi rasa apapun dari berbagai rasa es krim yang mereka punya secara cuma-cuma.

Logo terbaru Baskin Robbins yang diterbitkan pada 2007 secara cerdas menyiratkan angka 31 dengan warna pink dalam inisial B R yang mengindikasikan 31 rasa es krim yang pertama kali mereka ciptakan. Font yang mereka pakai lebih berbentuk zig-zag. Warna pink mencirikan sendok pink yang diberikan untuk mencicipi sample rasa sedangkan warna biru berarti kualitas dan keunggulan produk.

"Not everyone likes all our flavors, but each flavor is someone's favorite."— Irv Robbins, co-founder

VISI DAN MISI
Baskin Robbins adalah salah satu jenis retail ice cream yang ada di Indonesia, dan memiliki cabang di kota Semarang. Baskin Robbins memiliki beberapa macam produk jual yang berbahan dasar ice cream antara lain cup & cones, sundae & splits, fountain drinks, ice cake, ready pack, hand packed. Dalam menjalankan usahanya, pihak Baskin Robbins memiliki visi menjadi market leader super premium ice cream pertama di Indonesia. Sedangkan misi dari Baskin Robbins adalah meningkatkan sales, menurunkan cost, meningkatkan produktivitas, meningkatkan efisiensi, menjadi tempat terbaik untuk pembeli, memberikan service yang terbaik kepada pembeli, memberikan pelayanan yang baik, sopan dan ramah, menyediakan produk yang terbaik dan lengkap, menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman.
Hingga saat ini, Baskin Robbins Ice Cream telah hadir di Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Solo, Surabaya, Bali, Medan, Pekanbaru dan Makassar dengan 58 outlet.
Model komunikasi yang digunakan adalah model komunikasi dua arah (sirkuler) Willbur Schramm (1954), yaitu model komunikasi sebagai interaksi dengan kedua belah pihak yang saling menafsirkan dan bersifat antar pribadi mempunyai umpan balik dengan intensitas yang lebih tinggi. Kemudian untuk menentukan strategi PR digunakan Circle PR and Programmin, yang diawali dengan audit komunikasi, rumusan masalah, dan tujuan, menentukan public personel, menentukan media, lalu menentukan anggaran, membuat program kegiatan, serta melakukan tahapan evaluasi. Merupakan tujuan dari rangkaian perencanaan strategi berupa citra dari publik sasaran dengan analisis citra.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan key informan public relations Baskin Robbins dan informannya tiga orang yaitu para pelanggan Baskin Robbins. Pada teknik pengumpulan data dilakukan proses observasi wawancara mendalam, studi dokumentasi, dan studi pustaka, untuk uji kepustakaan menggunakan triangulasi.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa strategi public relations yang dilakukan oleh PR Baskin Robbins menunjukan tingkat kurangnya efektifitas, hal ini ditandai dengan kurangnya pengetahuan pelanggan terhadap kegiatan PR dari Baskin Robbins, sedangkan langkah strategi yang digunakan oleh perusahaan dalam meningkatkan citra perusahaan dapat diterima masyarakat khususnya pelanggan Baskin Robbins. Perusahaan ini menjual produk berupa makanan khusus ice cream.
Baskin robbins ini hanya mengambil bahan mentah dari pasar dan diolah dengan berbagai macam proses agar bahan tersebut jadi dan dapat di jual ke pasar dan bsia di nikmati untuk banyak kalangan
Pada 1967, Baskin dan Robbins menjual kerajaan es krim mereka yang berjuang, dimana termasuk 500 toko, kepada United Fruit (sekarang United Brands, red) untuk sekitar $12 juta. Kurang dari enam bulan setelah perjanjian, Burton Baskin yang berusia 54 tahun meninggal secara tak terduga. Irv Robbins tetap bersama perusahaan hingga masa pensiunnya pada 1978. Sepanjang tahun itu saja, lebih dari 20 juta gallon dari es krimnya terjual pada lebih dari 2000 toko Baskin-Robbins di sepanjang Amerika Serikat, Kanada, Eropa, dan Jepang.

KESIMPULAN 
Bentuk franchise yang merupakan bisnis instant banyak diminati oleh pengusaha Indonesia karena pasar yang sudah tersedia serta beberapa keuntungan dari bentuk franchise itu sendiri seperti bantuan manajerial dan operasional yang diberikan oleh franchisor.
Bisnis franchise makanan mempunyai ciri khusus dari produknya sehingga dapat lebih bertahan dari ancaman pasar. Adapun dengan terjadinya pergeseran budaya dari budaya tradisional menjadi budaya modern dapat membantu suksesnya bisnis franchise makanan.

Menu bisnis franchise makanan menjangkau konsumen segala umur dengan berbagai paket menu untuk anak dan dewasa. Motivasi untuk membeli makanan asing / baru secara keseluruhan sangat tinggi, namun loyalitas merk rendah. Konsumen makanan sangat peka terhadap perubahan mutu dan harga.
 Kelas sosial tidak menjadi penghambat bagi keberhasilan pertumbuhan bisnis franchise makanan karena bisnis franchise makanan sudah membagi sendiri segmen pasarnya, seperti fine dining restaurant untuk kelas menengah atas, sedangkan fast food restaurant untuk kelas menengah bawah.

 Bisnis franchise makanan mengantisipasi perubahan gaya hidup. Gaya hidup pasangan muda yang suami istri bekerja, tingkat persaingan didunia kerja yang tinggi menyebabkan tingkat stress tinggi, demikian pula tingkat stress anak yang tinggi akan membutuhkan suasana makan diluar, selain itu kecenderungan didunia kerja adalah makan siang diluar sambil melakukan negosiasi bagi calon mitra kerjanya. Faktor kepribadian yang mulai terbuka terhadap makanan asing membantu keberhasilan bisnis franchise makanan. Sumber daya manusia dengan keahlian yang dibutuhkan banyak tersedia, program pelatihan dari franchisor secara rutin, mendorong tingginya pertumbuhan bisnis franchise makanan.

Adapun yang menjadi penghambat majunya pertumbuhan bisnis franchise makanan di Indonesia adalah kemampuan manajerial yang rendah, lalai atau kurang komitmen. Walaupun franchisor memberikan bantuan pengelolaan namun statusnya sebagai konsultan sedangkan franchisee sebagai pelaksana yang dituntut kerja keras.

Secara keseluruhan kondisi yang ada di Indonesia sangat menunjang keberhasilan bisnis franchise makanan di Indonesia. Karena Indonesia memiliki jenis makanan yang beragam dan banyak makanan tradisional yang bisa berkesempatan sebagai pilihan dalam memulai bisnis franchise ini.

Dampak Positif dan Negatif Bagi Perusahaan terhadap Perkembangan Ekonomi di Indonesia
Istilah afiliasi seringkali muncul dalam kasus-kasus transaksi bisnis yang dilakukan oleh perusahaan publik. Itu hal yang wajar karena apapun yang dilakukan oleh sebuah perusahaan publik pasti akan menjadi perhatian pelaku pasar. Segala gerak gerik perusahaan publik selalu mencuri perhatian. Maklum, aksi korporasi seperti itu akan berpengaruh kepada perubahan harga saham di pasar.

Jika aksi berupa transaksi bisnis itu menimbulkan dampak positif bagi perusahaan maka aksi itu akan berdampak positif di pasar yang ditandai oleh kenaikan harga saham. Langkah seperti itu biasanya juga akan mendapat dukungan pemegang saham publik. Tapi jika aksi korporasi itu menimbulkan dampak negatif bagi performance perusahaan maka hal itu bisa menimbulkan sikap antipati di kalangan pemegang saham publik karena harga saham di pasar bisa turun. Apalagi jika aksi yang berdampak negatif itu dilakukan dalam transaksi yang mengandung benturan kepentingan.

Jadi, sekali lagi wajar jika perusahaan publik atau emiten selalu menjadi perhatian jika melakukan transaksi bisnis. Lain ceritanya jika transaksi bisnis terjadi pada perusahaan tertutup. Masyarakat bisa saja mengabaikan, apakah transaksi itu mengandung benturan kepentingan atau tidak karena tidak ada kepentingan publik yang harus dilindungi dalam transaksi perusahaan tertutup.
Bagi perusahaan publik yang selalu dituntut untuk terus menerus meningkatkan performa atau kinerja keuangannya selalu mencari cara atau strategi untuk bisa menggenjot kinerja sebaik-baiknya. Nah, salah satu jalan pintas yang mampu mengantarkan perusahaan untuk tumbuh pesat dalam tempo singkat adalah melalui cara merger dan atau akuisisi perusahaan lain. Di luar itu mungkin saja banyak teknik untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan melalui belanja modal, namun teknik merger dan akuisisi selama ini merupakan teknik pilihan yang banyak dilakukan emiten.

Namun begitu, setiap transaksi bisnis yang terjadi di pasar modal harus clear, tidak boleh ada kecurangan, tipu muslihat dan semacamnya. Karena itu, setiap transaksi bisnis yang sifatnya material harus dilakukan secara terbuka apakah transaksi itu mengandung benturan kepentingan (conflict of interest) atau tidak, apakah transaksi dilakukan dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan afiliasi dengan perusahaan atau tidak. Apalagi transaksi yang mengandung benturan kepentingan. Khusus untuk transaksi yang mengandung benturan kepentingan, meskipun boleh dilakukan tapi harus diputuskan oleh pemegang saham independen.
Disebut transaksi mengandung benturan kepentingan karena dalam transaksi itu melibatkan pihak-pihak yang terafiliasi dengan perusahaan. Terafiliasi berarti ada hubungan istimewa dari pihak-pihak yang melakukan transaksi.

Dalam hal hubungan afiliasi ini, setidaknya dibedakan dalam  enam jenis hubungan yakni:

(1) hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;

(2) hubungan antara pihak dengan pegawai, direktur, atau komisaris dari perusahaan yang akan melakukan transaksi.

(3) hubungan antara dua perusahaan di mana terdapat satu atau lebih anggota direksi atau dewan komisaris yang sama;

(4) hubungan antara perusahaan dan pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut;

(5) hubungan antara dua perusahaan yang dikendalikan, baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau;

(6) hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama.

Setiap transaksi yang melibatkan pihak terafiliasi diatur oleh ketentuan khusus di pasar modal tentang transaksi yang mengandung benturan kepentingan. Adanya pihak terafiliasi ini dikuatirkan terjadinya unsur moral hazard dalam transaksi tersebut. Karena itu, pengambilan keputusan dari transaksi seperti ini dilakukan oleh pemegang saham publik yang dinilai bebas dari afiliasi dengan siapapun. Dengan begitu, transaksi bisnis itu bisa dilakukan dengan obyektif dan lebih akuntabel.
Sumber : (Tim BEI) (//ade)

Keuntungan Franchise bagi pemilik

Keuntungan Sistem Franchise:

1.         Percepatan perluasan usaha, dengan modal relatif rendah
2.         Efisiensi dalam meraih target pasar melalui promosi bersama
3.         Terbentuknya kekuatan ekonomi dalam jaringan distribusi
4.         Menggantikan kebutuhan personel Franchisor dengan para operator milik Franchisee (slim organization)
5.         Pemilik outlet bermotivasi tinggi karena menyangkut pengembalian investasi dan keuntungan usaha

Kerugian usaha Franchise:

1.         Kewenangan outlet di tangan Franchisee (kalau terlalu banyak ide merepotkan Franchisor)
2.         Perlu perubahan paradigma (paradigm shift) atas materi yang dijual
3.         Untuk membentuk sistem yang baku, perlu adanya proses yang lebih birokratis

Keuntungan Franchise dibanding bisnis lain :

- Biasanya mempunyai produk yang unik, tidak mudah ditiru
- Mempunyai keunggulan dibandingkan dengan tipe usaha sejenis
- Mempunyai konsep usaha yang telah terbukti berhasil
- Produk/jasa yang terjamin
- Sudah mempunyai nama
- Adanya standarisasi dan pengoperasian yang jelas (SOP)
- Resiko kerugian yang rendah

Daftar pustaka:




Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

Gunadarma BAAK News

!RAFS. just ordinary boy with greatest plan. say to big problems "I've BIG GOD more than you. dude"

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © life is nothin(k) without stupidly -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -